Solar Industri adalah sejenis BBM untuk mesin kecepatan tinggi di atas 10000 rpm seperti alat berat, genset dan mesin diesel kendaraan serta digunakan untuk proses pembakaran langsung di industri seperti boiler dan incenerator.
Nama lain solar industri adalah HSD atau High Speed Diesel. Solar industri merupakan solar non subsidi sehingga harga solar industri lebih mahal dari solar biasa.
Pengajuan pengadaan solar industri dari user ke purchasing melalui PR (Purchase Request) tercantum berapa volume solar industri dan kapan permintaan terakhir diajukan.
Contoh, user mengajukan 50 ribu liter solar industri berikut keterangan permintaan terakhir sekitar 3 bulan sebelumnya. Artinya rata - rata pemakaian solar industri untuk operasi pabrik berjumlah sekitar 50 ribu liter setiap 3 bulan.
Dan 3 bulan ini kita anggap sebagai 1 periode order solar industri.
Pada PO tertera volume solar industri permintaan purchasing ke pemasok / distributor solar indusri sebesar 50 ribu liter sesuai PR. Pada kesepakatan ini ditekankan kepada pemasok tersebut tentang kewajibannya supaya segera dilakukan pengiriman ketika diminta dan penjelasan tentang pembayaran akan diproses setelah seluruh volume solar industri sudah diterima user di pabrik.
Selama 3 bulan (1 periode order) merupakan waktu evaluasi kinerja pemasok solar industri ini apakah sanggup memenuhi delivery tepat waktu. Hal ini untuk mempertimbangkan kemungkinan penambahan order solar industri lebih banyak lagi kedepannya sesuai perkembangan plant.
Apalagi jika kita belum mengetahui kondisi armada transportasi milik pemasok ini, berapakah jumlahnya dan berapakah kapasitas tangki solar industri setiap ritasenya, meskipun pemasok solar industri ini telah menjanjikan delivery tepat waktu karena "katanya" memiliki armada transportasi yang memadai.
Hanya saja distributor solar industri penyalur ke sebagian besar konsumennya berupa kebutuhan operasi pabrik ini biasanya memiliki sebagian besar armada transportasi berkapasitas tangki solar industri 8000 liter. Sehingga perhitungan ritase pengiriman akan terbagi menjadi
50000 liter order dibagi 8000 liter delivery = 7 ritase.
Disinilah dievaluasi kesanggupan dan kesiapan distributor solar industri tersebut memenuhi delivery. Karena jika order berikutnya user menambah jumlah pengajuan menjadi 100 ribu liter untuk 3 bulan, apakah distributor ini sanggup memenuhinya?
Akan lebih baik jika ternyata si pemasok solar industri memiliki banyak variasi kapasitas tangki solarnya.
Cara menghitung kapasitas tangki solar dari distributor sebenarnya cukup dengan melihat standar tangki solar yaitu 8000 liter, 16000 liter, 24000 liter, 32000 liter dan 40000 liter.
Dari 7 ritase pengiriman solar industri selama 3 bulan, pemasok tidak bisa langsung mengirimkan semua volume sekaligus, pengiriman ditentukan oleh permintaan user di pabrik. Sudah tentu seorang user dilarang melakukan kontak langsung dengan pemasok kecuali melalui perantara purchasing dan saat penerimaan solar juga harus mengikuti SOP penerimaan BBM solar industri.
Jadi kenapa user di pabrik yang menentukan kapan harus dikirim?
Seperti penjelasan di awal bahwa penyimpanan berlebihan memiliki resiko tinggi terhadap keselamatan kerja dan penyalahgunaan pemakaian. Penyimpanan optimal sebaiknya disesuaikan jumlah kebutuhan rata - rata pemakaian selama 3 bulan.
BBM solar industri memilki potensi resiko penyebab kebakaran pabrik. Ceceran atau tumpahan akibat adanya kebocoran pada penampungan solar maupun ketika operasional alat berat dan peralatan lainya dan secara tidak sengaja bereaksi dengan bahan lainnya sehingga dapat menimbulkan kebakaran. Selain itu solar masuk katagori bahan beracun yang bisa mengakibatkan penyakit atau reaksi pada tubuh manusia.
Penyalahgunaan pemakaian solar industri memiliki peluang lebih besar ketika jumlah volume solar tersimpan di pabrik lebih banyak. Sudah menjadi rahasia umum bahwa solar industri memiliki nilai ekonomis, bukan karena wujudnya cair tetapi bisa dicairkan oleh oknum karyawan. Hal seperti ini bisa terjadi jika ada kesempatan bagi pelaku dan kurangnya pengawasan ketat manajemen.
Contoh menghitung estimasi pemakaian solar dalam 3 bulan
Sebuah pabrik memiliki 4 unit excavator kapasitas bucket 1 ton, 10 unit forklift kapasitas 3,5 ton. Sistem kerja 2 shift. Rata - rata pemakaian setiap excavator 150 hour meter sebulan dan setiap unit forklift 250 hour meter sebulan. Maka selama 3 bulan kita dapat menghitung estimasi berapa besarnya kebutuhan solar industri sebagai berikut:
- Standar pemakaian solar excavator per jam adalah 18 liter per jam sehingga kebutuhan solar excavator per jam untuk 4 unit adalah 4 Excavator x 150 jam x 3 bulan x 18 liter/jam = 32400 liter
- Standar konsumsi solar forklift per jam adalah 2 liter per jam, sehingga 10 Forklift x 250 jam x 3 bulan x 2 liter/jam = 15000 liter
Standar konsumsi pemakaian solar untuk alat berat ini diambil dari evaluasi pemakaian solar industri untuk beberapa jenis alat berat di tempat kerja penulis dengan mengevaluasi data pemakaian solar industri alat berat dalam kurun waktu 5 tahun.
Daya tampung solar industri di plant dibuat sedemikian rupa sehingga tidak terlalu banyak dan tidak terlalu sedikit sesuai perhitungan safety stock. Mungkin jika hanya pemakaian 50 ribu liter setiap 3 bulan cukup menggunakan penampung tangki solar 8000 liter atau 16000 liter saja.
Bagaimana caranya user menentukan kapan waktunya meminta dikirimkan solar industri?
Kita pakai contoh seperti di atas. Sebuah pabrik mengkonsumsi solar industri rata - rata 50 ribu liter setiap 3 bulan. Ini sama dengan pemakaian solar 555 liter setiap hari. Daya tampung solar industri di pabrik sebanyak 16 ribu liter, penampungan berupa 1 tangki solar kapasitas 16 ribu liter.
Cara menghitung solar dalam tangki dapat dilakukan menggunakan tongkat / stick level. Caranya dari main hole tangki, masukan stick kedalam kemudian angkat lagi dan lihat posisi level stick yang basah karena cairan solar. Panjang stick basah ini dikonversi menjadi penentuan berapa liter lagi sisa solar di dalam tangki.
Cara menghitung isi tangki solar seperti ini sebenarnya kurang praktis karena setiap kali kita ingin mengetahui level kedalaman solar di dalam tangki solar harus buka tutup main hole tangki. Tepi bagian stick yang basah tidak akurat untuk perhitungan terkait rambatan aliran solar dapat saja menghapus batas tepi basah kering tersebut.
Selain itu terdapat potensi kecelakaan kerja terjatuh dari atas tangki ketinggian di atas 2 meter (tinggi tangki dan tinggi penyangga). Standar safety untuk bekerja pada ketinggian di atas 2 meter harus menggunakan full body harness.
Sehingga perlu dipakai cara menghitung volume tangki solar industri lebih praktis yaitu modifikasi tangki penampung solar industri dengan membuat sight glass diluar tangki berbentuk pipa transparan terbuat dari kaca atau bahan transparan lain dan kedua ujungnya masuk kedalam tangki bagian atas dan bawah. Solar akan mengalir mengisi saluran sight glass dan menunjukan level ketinggian solar di dalam tangki. Tinggal mengkonversi berapa liter solar dalam tangki yang terlihat pada setiap titik level ketinggian di sight glass.
Selanjutnya user harus mengetahui jarak waktu antara mulai meminta pengiriman solar industri sampai solar industri tersebut tiba di lokasi. Misalnya diketahui jarak waktunya 10 hari maka dilihat safety stock solar industri minimal 10 hari yaitu sekitar 10 x 555 liter = 5550 liter.
Tentukan tanda merah di level sight glass yang menandakan sisa solar tinggal 5550 liter. Setiap kali solar industri di dalam tangki berkurang karena pengambilan pemakaian dan level di sight glass turun mendekati tanda merah maka segera hubungi purchasing agar dikirimkan solar ke pabrik secepatnya.
Loading posts