SOP Pengelasan Listrik Berdasarkan Standar Safety

SOP Pengelasan Listrik Berdasarkan Standar Safety
SOP Pengelasan Listrik Berdasarkan Standar Safety
- Pekerjaan pengelasan listrik memiliki resiko tinggi terhadap kecelakaan kerja dan kebakaran pabrik. Tetapi pekerjaan mengelas ini tidak bisa dihindari keberadaannya di dunia industri sehingga harus ditentukan bentuk SOP (Standar Operational Procedure) pengelasan listrik berdasarkan standar safety untuk mengurangi atau menghilangkan timbulnya resiko fatal. Berikut ini sekilas bentuk SOP pengelasan listrik berdasarkan standar safety sebagai rujukan untuk pengembangan SOP pengelasan listrik yang lebih sempurna di tempat kerja Anda.

1. Persiapan

Persiapkan peralatan pengelasan listrik seperti mesin las listrik, topeng las berikut kacanya, sarung tangan kulit, palu ciping dan gerinda tangan. Semua peralatan dalam kondisi baik dan berfungsi normal.

Persiapkan bahan untuk pengelasan berupa kawat las, besarnya diameter kawat las berbanding lurus dengan besarnya ketebalan bahan las. Sebenarnya jenis kawat las tidak perlu dalam jumlah banyak untuk kebutuhan pemakaian di workshop pabrik. Coba ambil data pengelasan listrikdi workshop Anda selama 1 tahun dan urutkan menjadi beberapa katagori pekerjaan dan lihat kawat las apa saja yang digunakan, pasti setelah diamati akan terlihat hanya beberapa jenis kawat las yang terpakai.

Dan ini contohnya yang biasanya digunakan welder:

Kawat las LB52 (AWS7016) atau RD718 untuk pengelasan bahan metal.
Kawat las stainless NC308 untuk pengelasan bahan stainless.
Kawat las NC309 untuk pengelasan bahan campuran stainless dan metal.
kawat las CIN3 untuk pengelasan babet atau ancuran logam.

Gunakan APD (Alat Pelindung Diri) untuk welder dan helper welder. Kelengkapan pemakaian APD minimalnya seperti safety shoes, appron (pelindung badan) dan APAR (Alat Pemadam Api Ringan) type dry chemical.

Sebelumnya, disarankan mempelajari poin penting sebelum melakukan pekerjaan berbahaya di artikel sebelumnya karena pengelasan listrik termasuk katagori pekerjaan berbahaya dan memiliki resiko tinggi.

Kerja sama dengan safety officer diperlukan terlebih jika lokasi pengelasan terdapat bahan kimia atau B3 yang dikhawatirkan terdapat gas mudah terbakar disekitar tempat tersebut. Safety officer akan memastikan keamanannya dengan menguji emisi gas menggunakan instrumen gas detector.

Persiapkan pelaksana pekerjaan pengelasan listrik. Hanya orang yang telah berpengalaman dalam mengelas listrik yang boleh melaksanakan pekerjaan berbahaya ini. Lebih baik lagi bagi welder sudah mengantongi sertifikasi juru las kelas 1, kelas 2 atau kelas 3. Sertifikasi juru las ini biasanya didapatkan dari LSP (Lembaga Sertifikasi Profesi) atas lisensi dari BNSP (Badan Nasional Sertifikasi Profesi).

2. Pelaksanaan Pengelasan

Periksa semua titik yang akan di las, jika berkarat atau tertutupi bahan lain maka harus dibersihkan terlebih dulu dan jika kesulitan dalam pembersihannya gunakan saja gerinda tangan. Buat sambungan grounding ke area yang tersambung pada titik pengelasan.

Nyalakan mesin las listrik. Pastikan setingan ampere sesuai dengan diameter kawat elektroda yang dipakai, yaitu:
Seting 90A - 120A untuk diameter kawat las 2,6 mm
Seting 120A - 160A untuk diameter kawat las 3,2 mm
Seting 160A - 200A untuk diameter kawat las 4 mm

Semua setingan ampere di atas digunakan untuk mesin las listrik 3 phasa dengan nilai ampere tinggi.
Titik awal pengelasan dimulai yang terjauh dari posisi welder agar titik yang sudah di las tidak terjadi kontak dengan welder tanpa disengaja. Hal ini bisa menimbulkan salah satu penyebab kecelakaan kerja ketika kondisi welder sedang terfokus proses pengelasan. Gerakan kawat las menyerupai pola ladam atau lingkaran. Bersihkan kerak yang menempel menggunakan palu ciping setiap kali berhenti sementara selama proses pengelasan. Lanjutkan pengelasan sampai tuntas.

3. Standar Safety Pengelasan Listrik

Standar safety pengelasan listrik pada kendaraan dan alat berat, sebelum pelaksanaan pengelasan Anda wajib memastikan terlebih dahulu apakah baterei atau accu sudah terputus dari instalasi listrik kendaraan atau alat berat sebab bisa mengakibatkan kelebihan muatan listrik arus searah (Direct Current) pada baterei atau accu yang bisa mengakibatkan terjadi ledakan pada batterei tersebut.

Standar safety pengelasan listrik pada area dekat bahan mudah terbakar seperti didekat tangki solar, tangki solvent, gudang cat / thinner maka terlebih dulu harus dilakukan isolasi area penyimpanan bahan mudah terbakar tersebut dengan menggunakan lembaran seng misalnya sebagai penghalang agar mencegah kontak percikan api pengelasan dengan bahan mudah terbakar tersebut. Sediakan air secukupnya (1 ember) di dekat lokasi untuk menghilangkan percikan api tidak menyala di dekat lokasi.

Standar safety pengelasan listrik di area ketinggian terlebih dulu isolasi area di bawah pekerjaan pengelasan listrik terutama jika terdapat jalur kabel listrik, tutupi dengan bahan seperti seng agar tidak terjadi kontak dengan percikan api las dan pastikan sumber listrik dalam jalur kabel listrik dibawah pengelasan tersebut sudah dimatikan dan dipasang LOTO oleh safety officer agar tidak ada pekerja yang menaikan breaker jalur listrik tersebut.

Gunakan tali tambang sebagai alat bantu untuk menaikan / menurunkan peralatan las seperti elektroda, stang las dan material las. Welder dan helper welder wajib menggunakan full body harness pada saat berada di ketinggian di atas 2 meter.

Selesai pengelasan listrik, kembalikan pengaturan ampere ke posisi awal kemudian matikan power mesin las listrik. Rapikan kembali peralatan dan bahan serta bersihkan kotoran tersisa.
seputarpabrik.com
#1 Blog Bacaan Pekerja

Related Posts