Memastikan Kualitas Solar Industri Sesuai Standar Setiap Penerimaan

Table of Contents
Langkah ini tentang cara memastikan kualitas solar industri sesuai standar pada setiap pengiriman dari distributor untuk pabrik yang menggunakan solar industri dalam aktivitas kerjanya.

Solar industri bisa disebut juga dengan nama lain seperti gas oil, automotive diesel oil atau HSD (High Speed Diesel). Namun kebanyakan orang menyebut dengan nama solar.

Pemakaian solar industri berkualitas tinggi akan membuat life time dan kinerja peralatan lebih baik serta tidak merusak spare part pabrik di peralatan tersebut dan membuat efisiensi pemakaian menjadi tinggi sehingga mengurangi pemborosan biaya dengan pemakaian solar industri kualitas tinggi ini.

Alur penerimaan solar industri di plant yang pertama dipastikan adalah volumenya. QC incoming material memiliki kewenangan pertama untuk memastikannya dan selanjutnya kesesuaian volume solar industri akan dipastikan kembali oleh inventory dan GA melalui team security.

Agar bisa menentukan bahwa kualitas solar industri yang diterima dalam kondisi baik atau tidak tentunya harus mengetahui terlebih dulu standar kualitas solar industri secara umum. Dari sana dapat dijadikan pembanding dengan solar industri yang diterima tersebut.

Standar Kualitas Solar Industri
kualitas solar industri
(Sumber: Pertamina)

Perhatikan nilai parameter yang tertera pada kolom requirement gas oil disana terdapat batasan minimal dan maksimal parameter hasil uji solar industri. Patokan standar kualitas solar akan berada diantara batas minimal dan maksimal.

Contohnya berat jenis solar. Standar berat jenis solar yaitu 815 sampai 860 kg/m3 pada suhu 15 oC.

Berat jenis solar adalah berat solar tersebut dibagi volumenya.

Contoh lainnya prosentase kandungan sulfur yang baik untuk standar kualitas solar industri. Pada tabel standar kualitas solar industri disebutkan bahwa kandungan sulfur dalam solar industri tidak boleh melebihi batas 0,3%.

Lalu apa dampaknya jika kita memaksakan diri mengunakan solar industri yang ternyata kandungan sulfurnya melebihi batas 0,3%?

Penggunaan solar industri di dalam pabrik umumnya untuk operasional alat berat. Pada pemakaian bahan bakar solar dengan kandungan sulfur cukup tinggi menyebabkan filter solar (fuel filter) lebih cepat mampet dan kotor sebelum jatuh waktu predictive maintenance peralatan tersebut. Pada perawatan excavator penggantian filter solar pada setiap 500 hour meter.

Tetapi karena bahan bakar solar industri yang dipakai memiliki kandungan sulfur di atas 0,3% maka sulfur akan memendekan life time filter solar sehingga bisa terjadi ketika baru 100 hour meter filter solar sudah mampet / kotor tanpa diketahui petugas maintenance, apa lagi jika filter solar yang digunakan bukan sparepart yang direkomendasikan.

Kerusakan ini akan berantai pada sistem pompa bahan bakar yang akan bekerja ekstra akibat suplai solar yang tersumbat dan berujung pada kerusakan injector. Jika hal ini terjadi sudah pasti akan memakan biaya perbaikan yang sangat besar.

Ini hanya salah satu contoh dampak tidak baik apa bila kita memaksakan diri dalam menggunakan solar industri diluar standar kualitas.

Selanjutnya adalah langkah tindakan apa yang harus diambil plant dalam rangka memastikan kualitas solar industri yang diterima ini.

Berikut tindakan untuk memastikan mutu solar industri sesuai standar setiap penerimaan
  1. Pemeriksaan dokumen MSDS
  2. Uji Laboratorium
  3. Cek visual
1. Pemeriksaan dokumen MSDS

Purchasing harus meminta dokumen MSDS (Material Safety Data Sheet) dari distributor solar industri sebagai kelengkapan dokumen barang yang dijualnya.

Distributor solar industri pemenang tender bisa saja adalah perusahaan swasta diluar Pertamina atau distributor swasta yang menginduk ke Pertamina.

Mengacu dengan SOP penerimaan BBM solar yang berlaku maka QC incoming material memeriksa dengan cermat poin yang terkandung di dalam MSDS kualitas solar industri dari distributor solar industri seperti ukuran berat jenis solar industri dan parameter dalam kandungan solar lainnya.

Sebagai pembanding terhadap kesesuaian ini bisa dengan membandingkan MSDS solar Pertamina pada tabel di atas.

Sudah tentu pemeriksaan dokumen MSDS solar industri tidak cukup untuk menjamin kualitas solar industri yang diterima.

Ini hanya sebagai syarat awal yang diajukan user kepada para pemasok dalam hal kelengkapan dokumen barang yang dijual pemasok.

Tetapi arsip MSDS solar industri akan berguna bagi suatu pabrik ketika ada audit mutu, keselamatan dan kesehatat kerja, audit proper dari KLHK dan dalam upaya pemenangan tender pertambangan / migas.

2. Uji Laboratorium

Pengujian kualitas solar industri dilakukan di laboratorium di badan pengujian tertentu misalnya di S********.

Pastinya data hasil dari uji lab ini akan berbicara banyak tentang kondisi solar industri yang sedang digunakan.

Tetapi untuk mendapatkan data ini tidak gratis, perusahaan harus mengeluarkan budget untuk mendapatkan report analisys dari badan penguji ini.

Kecuali perusahaan mau membayar biaya setiap kali dilakukan pengujian solar industri di lab, sebenarnya ada beberapa cara agar kita mendapatkan report analisis gratisan. Penjelasannya sebagai berikut:

Cara 1:
Pabrik yang memiliki sejumlah alat berat dengan merk seperti C********** biasanya distributor resmi mereka menyediakan sparepart original yang diperlukan sesuai part numbernya. Dan mereka juga berusaha menawarkan pembelian unit baru untuk menambah operasional di pabrik.

Kondisi kondusif seperti ini bisa dinegokan dengan meminta pihak mereka melakukan uji solar industri yang digunakan pada alat berat merk mereka.

Trik penyampaiannya salah satunya bisa seperti ini (bisa lisan atau tulisan melalui email):

"Dear **** distributor resmi merk ****,
Kami telah menggunakan fuel filter part number 123456 untuk excavator **** dengan interval penggantian setiap 500 hour meter. Namun pada kenyataannya fuel filter sudah kotor pada hour meter 100, yang dilakukan pengecekan terkait adanya kondisi lost power pada unit ini.

Dengan ini kami sebagai konsumen berhak mendapatkan perlindungan konsumen dengan mengajukan komplain terhadap sparepart ini atau kami mempersilakan pihak Anda melakukan pemeriksaan lebih lanjut termasuk pada uji lab solar industri yang digunakan."

Catatan bahwa ini bukan memberi contoh sesuatu yang tidak benar tetapi lebih menekankan kepada kepedulian pemasok alat berat ini. Tetapi cara ini tidak bisa dilakukan rutin karena pasti pihak mereka akan berfikir lain dalam menyikapinya.

Cara 2:
Ketika purchasing berhasil mendapatkan pemasok solar industri terpilih, ajukan syarat khusus agar penawaran order kandidat pemasok dapat diproses lebih lanjut menjadi purchase order. Syarat tersebut yaitu:

"untuk keperluan memastikan kualitas solar yang baik seperti yang dijanjikan pemasok maka harus ada report analisis kandungan solar yang dikirimkan. Report analisi tidak dibuatkan dari pemasok tetapi akan ditindak lanjuti oleh user ke badan penguji dengan sample solar industri dari pemasok yang biayanya dibebankan kepada pemasok."

Jadi pemasok solar industri memberikan biaya untuk pengujian tetapi yang tindak lanjutnya adalah user. Report analisi tidak disarankan dari pemasok terkait mencegah kemungkinan adanya "permainan" dengan badan penguji.

Hasil uji lab ini masih belum bisa membuktikan kualitas solar industri sepenuhnya baik. Uji lab hanya berdasarkan sample solar industri yang mungkin diambil di ritase pengiriman pertama. Kita tidak tahu ritase berikutnya sesuai permintaan pengiriman dari user apakah kualitas solar industri masih baik atau tidak.

3. Cek Visual

Setelah langkah 1 dan langkah 2 diterapkan berikutnya lengkapi dengan langkah 3 pemeriksaan visual setiap kali ada pengiriman solar industri oleh QC incoming material. Petugas yang memeriksa harus sudah paham dan memiliki "feel" terhadap visual solar industri berkualitas.

Cek visual kedudukannya penting untuk mengontrol kinerja distributor dan mencegahnya dari penyelewengan terhadap perubahan kualitas solar industri. Kita tidak mengharapkan solar industri yang kita terima pada mulanya bagus tetapi berikutnya under spec.

Seperti misalnya distributor mengirimkan solar dengan kandungan sulfur di atas 0,3% karena harga solar industri yang memiliki kandungan sulfur tinggi lebih murah.

Ini terjadi dari proses pembuatan solar yang menghilangkan beberapa tahapan proses pemurnian sulfur sehingga ongkos produksinya menjadi murah.

Atau bisa juga pada saat pengiriman diperjalanan tercampur air hujan yang meresap masuk melalui celah main hole tangki solar.

Atau ada kecurangan dengan menambahkan air sehingga volume solar murninya berkurang.

Hal - hal seperti ini memang sebenarnya harus diwaspadai. Tolak pengiriman solar yang tidak berkualitas karena dari segi hukum hal ini sudah kuat karena mengacu pada Surat Keputusan Dirjen Migas Kementrian ESDM No. 3675 K/24/DJM/2006 tentang regulasi mutu solar yang dipasarkan.

Cek visual intinya pada mencegah kualitas solar industri menurun akibat kandungan sulfur, debu dan air yang tinggi. Ketiga komponen ini menyebabkan perubahan pada visual dan densitas solar industri seperti contohnya HSD berbusa akibat kandungan sulfur tinggi atau tercampur debu dan air.

Jadi, standar visual solar industri:

Warna solar industri berkualitas atau warna solar yang bagus adalah orange tua
Bagian dasar solar industri tidak tampak adanya endapan
Bagian atas tidak berbusa walaupun setelah diaduk
Secara keseluruhan visual adalah bening dan tetap akan bening walapun disimpan lama. Ini pertanda kandungan sulfur rendah.

Post a Comment