Contoh SOP Pengendalian Proses Produksi

Contoh SOP Pengendalian Proses Produksi
Proses produksi semua jenis industri perlu dikendalikan dengan SOP (Standard Operating Procedures) agar efektif dan efisien seperti contoh SOP pengendalian proses produksi berikut ini sehingga mencapai hasil sesuai target produksi yang direncanakan serta mencegah kendala selama proses produksi berjalan.

Seperti biasanya sebuah SOP akan dibuntuti beberapa formulir catatan mutu (dokumen level 4) berdasarkan kebutuhan dan fungsinya. Secara garis besar beberapa formulir catatan mutu dokumen level 4 tersebut adalah:
  • Formulir 1 : Kebutuhan Material Per Produk
  • Formulir 2 : Master Production Schedule
  • Formulir 3 : Schedule Perintah Kerja Mingguan
  • Formulir 4 : Jadwal Rencana Kerja Harian
  • Formulir 5 : Laporan Harian Produksi
  • Formulir 6 : Progress dan Schedule Produksi / Delivery
  • Formulir 7: Permintaan Material
  • Formulir 8 : Data Kondisi Proses
  • Formulir 9 : Pending Delivery
Mungkin masih ada kemungkinan formulir catatan mutu lainnya belum terangkum di atas sehingga jumlah formulir catatan mutu dokumen level 4 untuk SOP Pengendalian Proses Produksi bisa lebih banyak lagi atau mungkin nama formulirnya berbeda tetapi tujuan atau maksudnya sama.

SOP PENGENDALIAN PROSES PRODUKSI

1. Tujuan

Prosedur ini memberikan pedoman dalam pelaksanaan proses / operasi produksi. Prosedur ini memberikan gambaran pencapaian hasil produksi mengacu target secara periodik mingguan memperhitungkan time base proses produksi sehingga target benar-benar tercapai tidak ada carry over dan tidak ada pending delivery.

2. Ruang Lingkup

Prosedur ini berlaku bagi pengendalian proses di bagian produksi sejak material utama masuk proses produksi sampai produk siap kirim.

3. Uraian Umum
  1. Prosedur ini dilaksanakan untuk menjamin bahwa proses produksi berlangsung secara terkendali dan mampu memenuhi target produksi sesuai permintaan pelanggan berdasarkan kesepakatan dalam kontrak bersama bagian sales marketing.
  2. Proses produksi dilaksanakan berdasarkan perencanaan produksi oleh PPIC tertuang di dalam Master Schedule Produksi termasuk order pending sebelumnya dan menjadi prioritas untuk diproses. Schedule finishing disesuaikan stock produk dalam proses dan delivery schedule customer dan atau schedule delivery atas kesepakatan pelanggan.
  3. Proses produksi dilaksanakan berdasarkan kesiapan mesin produksi, mesin utility, peralatan seperti alat angkat dan angkut dan atau fasilitas produksi lainnya berikut rencana mutu, instruksi kerja dan standar-standar terdokumentasi.
4. Prosedur

Uraian tentang prosedur berikut membagi-bagi sejumlah flow pengendalian proses produksi berdasarkan PIC terkait seperti PPIC manager, warehouse supervisor, production supervisor, QC supervisor, QA Manager dan maintenance manager.

PPIC Manager
  1. Menerima Purchase Order pelanggan dari marketing dan memeriksa delivery date Standar Mutu pelanggan serta kelengkapan persiapan produksi seperti FMEA, PQCS, IK, Jig / Fixture dan Tooling. Bila ditemukan ketidak jelasan segera dikonfirmasikan ke marketing dan departemen terkait.
  2. Membuat master production schedule (formulir 2 Master Production Schedule).
  3. Membuat schedule perintah kerja mingguan (Weekly schedule) masing-masing section produksi (formulir 3 Schedule Perintah Kerja Mingguan) dan jadwal rencana kerja harian untuk perintah kerja (formulir 4 Jadwal Rencana Kerja Harian) dan didistribusikan ke bagian produksi terkait untuk dilaksanakan.
  4. Pembuatan schedule perintah kerja mingguan melibatkan production manager sehingga sebelum schedule perintah kerja mingguan diterbitkan sudah diketahui apa saja masalah produksi update dan kendala dari support departemen lainnya.
  5. Melakukan monitoring terhadap pelaksanaan produksi (formulir 5 Laporan Harian Produksi dan Formulir 6 Progress dan Schedule Produksi / Delivery).
  6. Memonitor kesiapan bahan, mesin produksi / peralatan dan lokasi pekerjaan sehingga pelaksanaan progress dapat berjalan sesuai jadwal.
  7. Memonitor kelengkapan rencana mutu, instruksi kerja dan standar-standar sehingga produk sesuai persyaratan mutu.
  8. Membuat pemberitahuan secara tertulis ke marketing untuk diinformasikan ke pelanggan jika terjadi kemunduran masa penyerahan hasil produksi yang disebabkan masalah bukan dari pelanggan (formulir 9 Pending Delivery berikut recovery schedule).
Production Manager
  1. Bersama PPIC manager merancang schedule perintah kerja mingguan. Production manager menyampaikan permasalahan produksi seperti mesin produksi tertentu sedang perbaikan, terdapat potensi carry over dari schedule minggu sebelumnya, kendala material utama berikut support materia, kendala man power dari jumlah man power dan skill yang belum cukup dan kendala-kendala lainnya. PPIC manager akan mengatur target sesuai informasi kendala ini.
  2. Mendelegasikan schedule kerja mingguan ke supervisor untuk segera menindak-lanjuti proses produksi sesuai order pada schedule kerja mingguan saja sebagai top prioritas.
Warehouse Supervisor
  1. Memastikan ketersediaan parts / material untuk keperluan produksi
  2. Menerima permintaan material dari produksi (Formulir 7 Permintaan Material)
  3. Mensupply material ke bagian produksi tepat waktu sesuai permintaan
Production Supervisor
  1. Menerima schedule perintah kerja dari PPIC supervisor
  2. Memastikan kesiapan bahan, mesin / peralatan dan lokasi pekerjaan sehingga pelaksanaan proses dapat tepat waktu.
  3. Membuat permintaan material kepada warehouse supervisor (Formulir 7 Permintaan Material) dan untuk disupplay ke bagian produksi terkait.
  4. Memastikan dan melaksanakan proses produksi berdasarkan perintah kerja, rencana mutu dan instruksi kerja.
  5. Melaporkan setiap ketidaksesuaian kepada manager PPIC untuk diambil tindakan termasuk membuat permintaan perbaikan kondisi mesin bermasalah (Formulir Permintaan Perbaikan Mesin) dari SOP Permintaan Perbaikan Mesin Produksi
  6. Mendokumentasikan data kondisi proses dan hasil yang dicapai (Formulir 8 Data Kondisi Proses).
  7. Mengadakan koordinasi dengan departemen engineering dalam pelaksanaan produksi part baru berdasarkan limit sample.
QC Supervisor
  1. Memastikan pemakaiaian material utama dan material support mengikuti standar mutu
  2. Memastikan hasil proses produksi setiap tahapan sudah menghasilkan produk mengikuti standar mutu.
  3. Memastikan hasil akhir produk tidak ada fail.
QA Manager
  1. Memastikan kesiapan alat-alat ukur dan uji
  2. Mengesahkan material yang digunakan proses produksi sejak barang datang dalam proses sampai siap dikirim.
  3. Mengidentifikasi produk.
Maintenance Manager
  1. Memastikan keadaan mesin produksi, mesin utility dan peralatan dalam kondisi terawat berdasarkan instruksi kerja terdokumentasi.
  2. Menghindari preventive maintenance atau predictive maintenance bersifat shutdown maintenance saat weekdays kecuali proses produksi sedang tidak padat mengacu schedule perintah kerja mingguan yang menjadi target produksi.
Lampiran dari SOP ini selain dari beberapa formulir catatan mutu dokumen level 4 yang telah disebutkan di awal juga terdapat dokumen level 3 seperti beberapa WI atau Instruksi Kerja sebagai penjelasan detil setiap pengendalian proses produksi.
seputarpabrik.com
#1 Blog Bacaan Pekerja