Preventive Maintenance Wheel Loader

Pelaksanaan preventive maintenance wheel loader berdasarkan pada hour meter dengan interval 250 jam, 500 jam, 1000 jam, 2000 jam dan 3000 jam kerja operasional serta berdasarkan pada rutinitas harian autonomous maintenance oleh operator alat beratnya masing - masing yang telah dibekali petunjuk cara maintenance harian wheel loader.

Wheel loader adalah alat berat untuk mendorong, membawa dan memuat material sesuai kapasitas spesifikasinya. Wheel loader menggunakan roda dari karet dan mempunyai kemampuan beroperasi di area rata, kering serta keras. Wheel loader dapat mengangkat material agar dipindahkan ke tempat lain atau dimasukkan ke dalam Dump Truck.

Ketika wheel loader melakukan penggalian maka bucket di dorong ke material. Apabila bucket sudah penuh akan mundur kemudian bucket terangkat ke atas selanjutnya dipindahkan muatannya.

Fungsi dan kegunaan lainnya dari wheel loader adalah:
  1. Mempersiapkan material seperti contohnya sludge limbah B3 sebagai olahan alternatif material
  2. Membersihkan area akibat tumbahan atau ceceran material saat pengangkutan atau selesai proses pekerjaan sipil.
  3. Mendorong tumpukan material dalam jarak dekat.
  4. Membuat perataan pada gundukan material atau timbunan tinggi atau mengisi lubang galian tanah.
  5. Mengupas bagian lantai atau tanah.
  6. Menghaluskan permukaan objek bidang datar
preventive maintenance wheel loader

Wheel loader terdiri dari 3 bagian utama yaitu Cab, Lift Arm dan Bucket.

Cab merupakan bagian Wheel Loader tempat operator mengoperasikan alat berat ini. Bagian ini dilengkapi pintu, tempat duduk, peralatan dan instrumen pengendali wheel loader serta APAR. Dinding Cab terbuat dari kaca pada posisi di tengah unit wheel loader. Cab biasanya dilengkapi AC bagi kenyamanan kerja operator.

Posisi Lift Arm tepat di depan wheel loader. Bagian ini berfungsi mengangkat bucket ke atas, bawah, maupun depan menggunakan sistem hydraulic.

Bucket merupakan bagian paling menonjol. Bentuknya mirip sekop besar dan berfungsi sebagai wadah material. Pada material keras biasanya bucket dilengkapi kuku bucket tajam agar memudahkan penggalian.

Ukuran bucket tergantung dari kapasitas material, umumnya wheel loader memiliki ukuran kapasitas bucket antara 2,5 M3 sampai 7,4 M3.

Wheel Loader dioperasikan melalui alat penggerak menggunakan sistem hydraulic. Kemudahannya dalam mengeruk ataupun mengangkut material volume besar disebabkan oleh sistem hydraulic sehingga menghasilkan daya sangat besar.

Wheel Loader mampu bergerak leluasa apabila area disekitar material rata atau datar. Gerakan dasar alat berat ini yaitu saat bermanuver menurunkan bucket di atas tanah dan ketika mendorong (menggusur) ke depan, mengangkat bucket, mengambil dan membuang muatan, juga ketika menurunkan muatan di armada angkut seperti Dump Truck.

Wheel Loader memiliki mobilitas tinggi dan mampu bermanuver di daerah pemuatan (loading point) lebih sempit dibanding alat berat sejenis seperti track sholver. Penggunaan ban karet memungkinkan resiko kerusakan jadi lebih kecil terlebih jika ban sudah diganti menjadi ban tubles.

Kadang terjadi saat pemuatan material ke dump truck terkadang miring akibat kurang pemahaman operasional wheel loader oleh operatornya.

Maintenance Wheel Loader

Pelaksana maintenance wheel loader adalah mekanik alat berat berpengalaman dalam maintenance dan perbaikan alat berat serta dapat mengoperasikan wheel loader. Kecuali dalam pelaksanaan daily autonomous maintenance wheel loader dilaksanakan oleh operator wheel loader sendiri.

Penanggung jawab maintenance wheel loader adalah atasan langsung dan atasan tidak langsung mekanik alat berat tersebut sebut saja supervisor mekanik alat berat dan manager maintenance atau section head maintenance dan division head maintenance.

Persiapkan alat dan sparepart keperluan maintenance wheel loader. Sparepart harus original rekomendasi dari brand alat berat. Hal ini bisa mencegah pemakaian sparepart dibawah kualitas dan dapat menyebabkan kerusakan mesin wheel loader.

Persiapkan oli wheel loader sesuai penggunaannya dan derajat kekentalan SAEnya:
  • Oli hydraulic SAE 10
  • Oli mesin SAE 30
  • Oli mesin SAE 40 khusus mesin yang sudah beroperasi lama
  • Oli transmisi SAE 90
  • Oli gardan SAE 140
Penting agar selalu menggunakan oli bermutu dan jangan berganti-ganti merek, pemeriksaan oli sebelum operasi, penggantian oli tepat waktu dan memakai rekomendasi pabrik pembuat mesin

Mekanik alat berat dalam pelaksanaan maintenance wheel loader selalu menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) seperti safety shoes, helmet dan wearpack. Termasuk juga operator wheel loader saat pelaksanaan autonomous maintenance ataupun pengoperasian wheel loader selalu mengenakan APD.

Pelaksanaan preventive maintenance wheel loader meliputi daily autonomous maintenance, preventive maintenance 250 jam, 500 jam, 1000 jam, 2000 jam, 3000 jam dan preventive maintenance 6000 jam. Sangat disarankan penggunaan check sheet preventive maintenance menggunakan lembaran checksheet yang dilaminating untuk menghemat penggunaan kertas.

1. Daily Autonomous Maintenance (Operator Wheel Loader)
  • Pemeriksaan seluruh level oli sebelum mesin dihidupkan
  • Pemeriksaan air battery beserta kabel kabelnya
  • Pemeriksaan air radiator
  • Pemeriksaan rem
  • Pemeriksaan kopling ( jarak pedal)
  • Pemeriksaan sistem listrik dan lampu
  • Pemeriksaan ketegangan tali kipas
  • Pemeriksaan tekanan angin ban
  • Pemeriksaan seluruh baut baut terutama baut roda
  • Pemeriksaan fungsi sistem hydrolik
  • Pemeriksaan kebocoran kebocoran oli
  • Pengisian BBM solar industri sebaiknya dilakukan setelah unit beroperasi pada sore hari supaya menghindari ruang kosong dalam tangki bahan bakar.
2. Preventive Maintenance 250 Jam

Penggantian sparepart oil filter element, cartridge grease, filter as engine oil dan oil sample-infra red mengacu part number.

3. Preventive Maintenance 500 Jam

Merupakan kelipatan 2 kali preventive maintenance 250 Jam. Penggantian sparepart sama dengan preventive maintenance 250 Jam dan ditambah penggantian oli mesin SAE 40 rekomendasi, filter element as primary, element as secondary air cleaner, filter PN9T-5916, filter PNIR-0753, element filter, seal O ring, filter PN1G-8878 dan oil sample wear element.

4. Preventive Maintenance 1000 Jam

Merupakan kelipatan 2 kali Preventive maintenance 500 Jam. Penggantian sparepart sama dengan preventive maintenance 500 Jam dan ditambah penggantian cartridge grease, TDTO 50 dan filter fuel mengacu part number.

5. Preventive Maintenance 2000 Jam

Merupakan kelipatan 2 kali Preventive Maintenance 1000 Jam . Penggantian sparepart sama dengan Preventive Maintenance 1000 jam dan ditambah penggantian filter air, filter cab air dan hydo 30 mengacu part number.

6. Preventive Maintenance 3000 Jam

Penggantian sparepart sama dengan Preventive Maintenance 2000 Jam dan ditambah penggantian gasket dan extender-elc mengacu part number.

7. Preventive Maintenance 6000 Jam

Penggantian sparepart sama dengan Preventive Maintenance 3000 Jam dan ditambah penggantian level 2 coolant check dan regulator water temperature mengacu part number.

Preventive maintenance wheel loader di atas mengacu pada part number Caterpillar model Wheel Loader CAT 950F. Merk lainnya seperti komatsu, Cobelco, Furukawa, Mitsubishi dan sebagainya disesuaikan pada buku part numbernya masing - masing.

Pada perkembangan selanjutnya mungkin pernah terjadi kesalahan pengoperasian oleh operator, kesalahan perawatan baik kesalahan cara perawatan maupun waktu perawatan yang sering terlewat atau pemakaian sparepart bukan rekomendasi dan ditambah umur alat berat yang semakin tua sehingga menimbulkan beberapa ketidaknormalan seperti:
  • Tenaga wheel loader berkurang
  • Boros oli
  • Suara mesin kasar
Maka sudah saatnya dilakukan overhaul wheel loader meliputi top overhaul, general overhaul, engine overhaul dan undercarriage. Tinggal memilih jenis overhaul mana yang sesuai dengan kerusakan pada wheel loader tersebut.
seputarpabrik.com
#1 Blog Bacaan Pekerja