Tujuan mengetahui produktivitas setiap karyawan produksi adalah:
- Menentukan prosentase penambahan kenaikan upah tahunan diluar UMK dalam bentuk penambahan besarnya tunjangan tidak tetap sesuai kebijakan manajemen
- Mengetahui daftar karyawan kurang produktif sebagai salah satu poin penilaian kinerja karyawan bersangkutan dalam kaitannya dengan perubahan status atau peninjauan masa kontrak kerjanya serta perencanaan rotasi dan mutasi sebagai bagian upaya penyegaran suasana kerja.
Pada umumnya kenaikan upah tahunan mengikuti kenaikan UMK awal tahun tetapi bisa saja ada beberapa kebijakan sehingga komponen kenaikan upah bukan hanya dari kenaikan UMK tetapi juga dari perubahan besarnya tunjangan tidak tetap seperti tunjangan skill atau bonus akhir tahun.
Kebijakan ini biasanya tidak berlaku bagi semua karyawan, hanya beberapa karyawan tertentu saja mendapatkannya sebagai bentuk penghargaan perusahaan atas prestasi mereka.
Di sisi lain, kadang suatu ketika manajemen dihadapkan situasi untuk memilih karyawan mana saja yang akan tidak diperpanjang masa kontrak kerjanya akibat situsi bisnis sepi dan data daftar karyawan kurang produktif ini sangat membantu dalam eksekusi ini.
Selain itu, daftar karyawan kurang produktif serta sulit diarahkan kembali baik melalui training maupun coaching dapat direncanakan rotasi maupun mutasi sesuai kondisi.
Cara mengukur produktivitas karyawan produksi
Variable rumus pengukuran produktivitas karyawan produksi adalah:
- Jumlah produk tanpa reject
- Jumlah reject
- Target output harian.
Contoh:
Seorang operator mesin injection molding pada industri otomotif menghasilkan 90 pcs produk berupa rubber foot step sehari. Kemudian terjadi reject akibat over heat mesin sebanyak 1 pcs. Target harian adalah 100 pcs sehari. Berapa produktivitas operator mesin injection molding tersebut?
Jawaban:
Produktivitas : (90 pcs - 1 pcs)/100pcs x 100% = 89%
Produktivitas operator sebesar 89% harian
Jika ingin mendapatkan nilai produktivitas mingguan maupun bulanan caranya dengan menghitung produktivitas rata - rata seminggu atau sebulan.
Contoh:
Produktivitas harian operator mesin injection molding pada hari:
- Senin : 89%
- Selasa : 80%
- Rabu : 96%
- Kamis : 94%
- Jumat : 90%
(89%+80%+96%+94%+90%) / 5 hari = 89,8%
Produktivitas karyawan produksi ideal adalah 100% (on target) mengikuti time base proses mesin maupun time base manual sehingga pencapaian target produksi 100% akan diraih sesuai rencana.
Bagaimana metode pengukuran produktivitasnya?
Setiap karyawan produksi membuat laporan produksi harian di akhir jam kerja dengan validasi pengawasnya. Selanjutnya laporan harian produksi diinput oleh admin produksi pada database Excel yang sudah dibuatkan formulasinya sehingga data akan otomatis tersaji seperti diinginkan.
Data produktivitas ini bisa diintegrasikan dengan data lainnya seperti absensi dan kedisiplinan untuk mendapatkan data kinerja semua karyawan.
Penetapan target harian
Cara kerja setiap bagian unit kerja berbeda - beda sehingga mempengaruhi kecepatan hasil produksi masing - masing karyawan maka target harian pun akan berbeda pada setiap unit kerja namun secara hitungan global (time base) adalah sama untuk setiap unit kerja dalam satu lini proses.
Misalnya hitungan global sebesar 1000 pcs per hari, maka:
- Targer operator mesin injection molding 100 pcs per hari karena terdapat 10 unit mesin
- Target di finishing 50 pcs per hari karena terdapat 20 mesin finishing
Bagaimana jika target harian tidak tercapai padahal operator memiliki produktivitas tinggi?
Beberapa kendala seperti mesin rusak, kehabisan material, menunggu keputusan manajemen dan lainnya menyebabkan proses produksi berhenti sehingga merugikan pencapaian dari operator terkait.
Pada kondisi ini, operator bukan kurang produktif tetapi hal ini akan menjadikannya tampak kurang produktif sehubungan kurang bisa menghasilkan output sesuai target harian.
Maka peran atasannya agar operator dapat menjadi terus produktif selama jam kerja yang dapat ditempuh melalui cara memindahkan operator pada unit kerja lainnya dan membuat perhitungan produktivitasnya sesuai dengan unit kerja tersebut jika pada unit kerja yang dituju sedang membutuhkannya
Jika unit kerja yang dituju ternyata penuh maka perlu diperhatikan berapa lama kekosongan proses produksi untuk operator ini.
- Jika ternyata kekosongan ini lebih dari setengah hari maka dapat direncanakan untuk tukar hari kerja (memulangkan karyawan).
- Jika kekosongan ini kurang dari setengah hari kerja maka berdayakan operator pada kegiatan lainnya diluar proses produksi dan perhitungan produktivitasnya hanya berdasarkan jam kerja yang tidak penuh tersebut.
Loading posts